Kualitas Vegetasi dan Potensi Pekarangan sebagai Atraksi Ekowisata di Sepanjang Koridor Menuju Wana Wisata Rawa Bayu
Abstract
Pekarangan merupakan suatu tipe hutan desa yang bersih dan terpelihara dengan baik dan terdapat di sekitar rumahdan ditanami berbagai jenis tanaman mulai dari buah-buahan hingga sayur-sayuran. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untukmengetahui struktur komunitas tanaman,menentukan kualitas vegetasi berdasarkan diversitas tanaman, menggambarkan peta persebaran pekarangandi sepanjang koridor menuju Rawa Bayu, dan mendeskripsikan persepsi warga Rawa Bayu terhadap pekarangan.Metode yang dilakukan yaitu analisis struktur komunitas tanaman pekarangan, menentukan kualitas vegetasi berdasarkan diversitas tanaman pekarangan, pemetaan persebaranpekarangan menggunakan data koordinatyangdiproses menjadi data digital dan diolah menggunakansoftware QGIS. Pemilihan 20 respondenwawancara menggunakan teknik purposive sampling,wawancara ini dilakukan pada warga Rawa Bayu dan wisatawan untuk mengetahui persepsi mereka terkait pekarangan. Berdasarkan hasil analisisdiketahui bahwastruktur komunitastanaman pekarangandi sepanjang koridor menuju Rawa Bayu terdiri dari 130 spesies tanaman yang terdiri dari pohon, perdu, semak, dan herba dengan lima spesies dominan. Kualitas vegetasi pekarangandi sepanjang koridor menuju Rawa Bayu tergolong rendah karena jumlah karakter kurang rindang (KR) mendominasi. Berdasarkan hasil peta persebaran spasial diketahui bahwa empat karakter pekarangan di sepanjang koridor menuju Rawa Bayu tersebar merata, sehingga diketahui pengelolaan pekarangan di Desa Bayu masih kurang. Nilai daya tarik wisata yang tinggi terhadap pekarangan rumah menunjukkan bahwa aspekpekarangan memiliki potensi wisata di Rawa Bayu yang perlu dikembangkan dan pengetahuan warga yang tinggi terhadap fungsi tanaman menunjukkan bahwa hubungan manusia dan lingkungan di daerah tersebut baik.References
Affandi, O. 2001. Telaah Aspek Ekonomi Agroforestry Hutan Damar (Shorea javanica): Studi Kasus di Daerah Krui, Lampung.Draft Journal Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Medan.
Weels, E.G. Jr. 2009. Succesfull Home Gardening–Second Edition. California Publisher. USA.
Rivaie, A.A., S. Taher, dan E. Karmawati. 2000. Tanaman Perkebunan Sebagai Spesies Serbaguna Dalam Sistem Agroforestri di Indonesia. Majalah Warta Sylva Tropika No. 22 Februari 2000.
Septiyani, M. 2010. Nilai Fisik dan Sosial Vegetasi Pekarangan dalam Penurunan Konsentrasi Partikel Debu di Desa Gunung Putri Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Skripsi.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). 2009. Prakiraan Cuaca Provinsi Jawa Timur. http://meteo.bmkg.go.id/ prakiraan/propin-si/16.Diakses pada 17 November2015.
Bagson, E and Alfred, N,B. 2012. Home Garden:The Surviving Food Security Strategy in the Nandom Traditional Area-Upper West Region Ghana.Journal of Sustainable Development in Africa 14(1):124-136
Affandi, O. 2002. Home Garden: Sebagai Salah Satu Sistem Agrofosetry Lokal. Draft Jurnal Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU). Medan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright and Attribution:
Articles in Biotropika: Journal of Tropical Biology are under Creative Commons Attribution (CC-BY-SA) copyright. The work has not been published before (except in the form of an abstract or part of a published lecture or thesis) and it is not under consideration for publication elsewhere. When the manuscript is accepted for publication in this journal, the authors agree to the automatic transfer of the copyright to the publisher.
Journal of Biotropika: Journal of Tropical Biology is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Permissions:
Authors wishing to include figures, tables, or text passages that have already been published elsewhere and by other authors are required to obtain permission from the copyright owner(s) for both the print and online format and to include evidence that such permission has been granted when submitting their papers. Any material received without such evidence will be assumed to originate from one of the authors.
Ethical matters:
Experiments with animals or involving human patients must have had prior approval from the appropriate ethics committee. A statement to this effect should be provided within the text at the appropriate place. Experiments involving plants or microorganisms taken from countries other than the author's own must have had the correct authorization for this exportation.