Distribusi dan Komposisi Nyamuk di Wilayah Mojokerto

Authors

  • madaniatul islamiyah
  • Amin Setyo Leksono
  • Zulfaidah Penata Gama

Abstract

Nyamuk merupakan salah satu serangga yang memiliki peran sebagai vektor dari agen penyakit. Penyakit  yang ditularkan oleh nyamuk masih merupakan masalah kesehatan bagi masyarakat, salah satunya yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD). Jenis-jenis penyakit lain yang disebabkan oleh nyamuk adalah Filariasis (kaki gajah), Chikungunya dan Encephalitis. Mojokerto termasuk salah satu wilayah di Provinsi Jawa Timur yang endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, sehingga perlu  diketahui tentang  beberapa jenis nyamuk yang merupakan vektor dari beberapa penyakit yang melanda wilayah Mojokerto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan distribusi spasial nyamuk di wilayah Mojokerto. Pengambilan sampel dilakukan di dua lokasi di wilayah Mojokerto yaitu di Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto dan Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Metode yang digunakan adalah survei larva nyamuk dan ovitrap. Titik koordinat lokasi pengambilan sampel disimpan menggunakan GPS selanjutnya dilakukan identifikasi di Laboratorium Ekologi dan Diversitas Hewan, Universitas Brawijaya. Analisis data dilakukan secara kuantitatif untuk menentukan Kelimpahan, Kelimpahan Relatif, Frekuensi, Frekuensi Relatif dan INP (Indeks Nilai Penting). Pola persebaran  nyamuk dianalisis dengan Indeks Morisita. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat lima spesies yaitu Aedes aegypti, Aedes albopictus, Aedes laniger, Culex bitaeniorchynchus dan Culex quinquefasciatus. Spesies Aedes aegypti merupakan spesies yang dominan di Kota Mojokerto dengan Indeks Nilai Penting (INP) sebesar 70.48% diperoleh dari metode survei larva dan 76.88% diperoleh dari metode ovitrap sedangkan spesies Culex quinquefasciatus merupakan spesies yang dominan di Kabupaten Mojokerto sebesar 59.80 % diperoleh dari metode survei larva dan 89.58 % diperoleh dari metode ovitrap. Pola penyebaran nyamuk berdasarkan perhitungan indeks morisita di wilayah Mojokerto adalah seragam.

 

Kata Kunci : Distribusi, Komposisi, Mojokerto, Nyamuk

References

Suharyo., dkk. 2006. Dinamika aedes aegypti sebagai vector penyakit. KEMAS - Volume 2 / No. 1 / Juli Desember 2006.

Leksono, A.S. 2007. Ekologi Pendekatan Deskriptif dan Kuantitatif. Bayumedia Publishing. Malang.

Odum, E.N. 1971. Fundamentals of Ecology. W.B. Saunders Co. Toppan Company Ltd., Japan.

Budiyanto, arif. 2012. Karakteristik Kontainer Terhadap Keberadaan Jentik Aedes Aegypti Di Sekolah Dasar. Jurnal Pembangunan Manusia Vol.6 No.1

Sumunar. 2007. Determination Mount The Regional Susceptance to Propagation of Mosquito of Aedes Aegypti and Aedes Albopictusby Remote Sensing and Geographical Information System. International Seminar on Mosquito and Mosquito borne Disease Control Through Ecological Approaches Departement of Parasitology, Faculty of Medicine Gadjah Mada University.

Seregeg, I.G.2001. Teknologi Bioremidiasi untuk Menurunkan Kepadatan Nyamuk di Pemukiman Perkotaan. Cermin Dunia Kedokteran.131: 23-25.

Rozilawati H, dkk. 2007. Seasonal abundance of Aedes albopictus in selected urban and suburban areas in Penang. Malaysia Tropical Biomedicine 24 (1): 83-94.

Borror DJ, dkk. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. S Partosoedjono. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Terjemah dari: An Introduction to the Study Insect.

BMKG Wilayah Malang. 2013. Data Klimatologi Bulan Januari Tahun 2013 wilayah Mojokerto. Malang.

Widiyanto, T. 2007. Kajian Manajemen Lingkungan Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Purwokerto Jawa Tengah. Universitas Diponegoro Semarang.

Sitio,anton. 2008. Hubungan Perilaku Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Kebiasaan Keluarga Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan. Universitas Diponegoro Semarang.

Downloads

Published

2013-07-31

Issue

Section

Articles