Distribusi Spasial Nyamuk Diurnal Secara Ekologi Di Kabupaten Lamongan
Abstract
Abstrak
Daerah tropis seperti Indonesia merupakan daerah yang disukai nyamuk. Jawa Timur merupakan salah satu wilayah bagian Indonesia yang terdapat pada bagian jawa daerah timur. Akibat penyakit yang ditularkan oleh nyamuk di Provinsi Jawa Timur masih merupakan masalah kesehatan bagi masyarakat, baik di perkotaan  maupun di pedesaan, seperti: Demam Berdarah Dengue, Malaria, Filariasis (kaki gajah), Chikungunya dan Encephalitis. Kabupaten Lamongan termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang perna terserang penyakit karena vektor dari nyamuk diantaranya, Demam Berdarah Dengue (DBD). Nyamuk yang aktif dan bergerak pada pagi hari hingga sore hari merupakan nyamuk diurnal, sedangkan nyamuk yang aktif ketika malam hari merupakan nyamuk nokturnal. Penelitian ini dilakukan dengan penyaringan jentik nyamuk, pemeliharaan, dan pengamatan ketika dewasa. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan populasi rata-rata menggunakan Microsoft Excel 2007. Kemudian dilanjutkan dengan analisis statistik  uji t-test dan uji distribusi menggunakan SPSS 16. Kemudian dilakukan pemetakan komposisi nyamuk dimasing-masing lokasi. Ditmukan tiga jenis nyamuk yang tertangkap. Anopheles, Culex, dan Culex quinquesfaciatus. Rata-rata populasi nyamuk tertinggi yang didapatkan di lima titik merupakan nyamuk dari genus Anopheles yang terdapat didesa Dagan sebesar 15,3 populasi, dan genus Culex yang terdapat didesa kedungmegari sebesar 11,7 populasi.
Â
Kata kunci: Anopheles, Culex, diurnal, Lamongan, nyamuk.
References
Dinkes Lamongan. 2004. http://netupt lab. dinkes lamongan hari nyamuk.htm. diakses pada 24 September 2004.
Huda, A. H. 2004. selayang pandang penyakit-penyakit yang ditularkan oleh nyamuk di provinsi jawa timur tahun 2004. Jawa Timur.
Departemen kesehatan R.I,. 2003. modul entomologi malaria. departemen kesehatan r.i. direktoral jendral ppm & pl. direktorat pemberantasan penyakit bersumber binatang. Jakarta.
Meigen, J. W. (1818). Systematische Beschreibung der Bekannten Europäischen Zweiflügeligen Insekten Vol. 1. Forstmann, Aachen, 332 pp.
Subekti, R.M. 2005. Daya Bunuh Bacillus thuriengiensis Isolat Sampang Madura terhadap berbagai instar Larva nyamuk Aedes aegypti. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.
Widya Hary Cahyati dan Suharyo. 2006. dinamika aedes aegypti sebagai vektor penyakit. KEMAS - Volume 2 / No. 1 / Juli - Desember 2006.
Moh., Khudori, Msi. 2010. hasil sesnsus penduduk 2010 kabupaten lamongan. kepala badan pusat statistik kabupaten lamongan. Lamongan, Agustus 2010.
Rudi. 2012. Rusdhyrsc 17. 2012/07/ antrhopoda-nyamuk-anopheles. html. diakses pada 24 September 2012.
Suharyo., dan Widya Hary Cahyati. 2006. dinamika aedes aegypti sebagai vektor penyakit. KEMAS - Volume 2 / No. 1 / Juli Desember 2006.
Soegijanto, S. 2006. Demam Berdarah Dengue edisi kedua. Airlangga University Press. Surabaya.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright and Attribution:
Articles in Biotropika: Journal of Tropical Biology are under Creative Commons Attribution-NonCommercial (CC-BY-NC) copyright. The work has not been published before (except in the form of an abstract or part of a published lecture or thesis) and it is not under consideration for publication elsewhere. When the manuscript is accepted for publication in this journal, the authors agree to the automatic transfer of the copyright to the publisher.
Journal of Biotropika: Journal of Tropical Biology is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International (CC BY-NC 4.0).
Permissions:
Authors wishing to include figures, tables, or text passages that have already been published elsewhere and by other authors are required to obtain permission from the copyright owner(s) for both the print and online format and to include evidence that such permission has been granted when submitting their papers. Any material received without such evidence will be assumed to originate from one of the authors.
Ethical matters:
Experiments with animals or involving human patients must have had prior approval from the appropriate ethics committee. A statement to this effect should be provided within the text at the appropriate place. Experiments involving plants or microorganisms taken from countries other than the author's own must have had the correct authorization for this exportation.