Potensi Pemanfaatan Kulit Buah Kabau (<i>Archidendron bubalinum</i>) sebagai Antifungi <i>Candida albicans</i> ATCC 10231
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.biotropika.2021.009.02.03Keywords:
Kulit buah kabau, antifungi, Candida albicansAbstract
Kabau (Archidendron bubalinum) merupakan tumbuhan yang termasuk famili Leguminosae berbentuk pohon dan menghasilkan biji berwarna hijau. Masyarakat Bengkulu memanfaatkan buah kabau sebagai lalapan. Bagian kulit buah tumbuhan kabau berpotensi sebagai antifungi Candida albicans karena mengandung senyawa fitokimia. C. albicans merupakan salah satu mikroorganisme patogen penyebab infeksi seperti kandidiasis, sariawan, lesi pada kulit, dan vulvovaginitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak kulit buah kabau sebagai antifungi serta mengetahui konsentrasi ekstrak yang optimal dalam menghambat pertumbuhan fungi. Ekstrak kulit buah kabau diuji pada fungi C. albicans dengan metode difusi menggunakan kertas cakram pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA). Ekstrak kulit buah kabau dilarutkan dengan pelarut aquades dan dimetil sulfoksida 2% pada konsentrasi ekstrak 5%, 10%, 20%, 40% dan 80%. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi 40% dengan pelarut aquades yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan fungi C. albicans dengan diameter daya hambat 4,05 mm. Dari data hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah kabau berpotensi sebagai antifungi C. albicans.References
Rahayu M, Susiarti S, Purwanto Y (2007) Kajian pemanfaatan tumbuhan hutan non kayu oleh masyarakat lokal di kawasan konservasi PT. Wira Karya Sakti Sungai Tapa-Jambi. Biodiversitas 8(1): 73-78.
Silalahi M (2015) Kajian ekologi tumbuhan obat di Afroforest, Desa Surung Mersada, Kabupaten Phakpak Bharat, Sumatera Utara 1(19): 89-94.
Chairunnisa AS, Aceng R, Zamzaili (2015) Isolasi lektin biji kabau (Archidendron microcarpum) sebagai antifungi serta implementasinya pada pembelajaran Koba menggunakan modul. Jurnal Pendidikan IPA Universitas Bengkulu 2(3): 1-9.
Nazamudin (2016) Uji fitokimia ekstrak tumbuhan kabau (Archidendron bubalinum (Jack.) I. C. Nielsen) dari Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. Skripsi. Universitas Bengkulu. Fakultas MIPA.
Pratiwi SI (2008) Aktivitas antibakteri tepung daun jarak (Jatropha curcas L.) pada berbagai bakteri saluran pencernaan ayam broiler secara in vitro. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Fakultas Peternakan
Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA (2001) Mikrobiologi Kedokteran Edisi XXII, diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jakarta, Penerbit Salemba Medika.
Kumoro AC (2015) Teknologi ekstraksi senyawa bahan aktif dati tanaman obat. Yogyakarta. Plantaxia.
Harborne, JB (1992) Metode fitokimia penuntun cara modern menganalisis tumbuhan. Bandung, ITB.
Marliana SD, Suryanti V, Suyono (2005) Skrining fitokimia dan analisis kromatografi lapis tipis komponen kimia buah labu siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam ekstrak etanol. Biofarmasi 3(1): 26-31.
Fransworth NR, Cordell GA (1976) A review of some biologically active compounds isolated from plants as reported in the 1974- 1975 literature. Lloydia 39(6): 420-55.
Hanaf, CI, Henny R, Lilis S, Achmad NR, Supriyono (2018) Phytochemical screening, LC-MS studies and antidiabetic potential of methanol extracts of seed shells of Archidendron bubalinum (Jack) I.C. Nielson (Julang Jaling) from Lampung Indonesia. Pharmacogn Journal 10(6): 77-82.
Davis WW, Stout TR (1971) Disc plate method of microbiological antibiotic assay. Applied Microbiology 22(4): 659-665.
Balafif FF, Mieke HS, Diah D (2017) Aktivitas antifungi fraksi air sarang semut Myrmecodia pendens pada Candida Albicans ATCC 10231. Majalah Kedokteran Bandung 49(1): 28–34.
Utami SC (2007) Uji aktivitas antifungi ekstrak etanol herba Jombang (Taraxacu offianale Webber Et Wigger) terhadap fungi Candida Albicans ATCC 10231 dan Tricophyton rubrum ATCC 28191. Surakarta, Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright and Attribution:
Articles in Biotropika: Journal of Tropical Biology are under Creative Commons Attribution (CC-BY-SA) copyright. The work has not been published before (except in the form of an abstract or part of a published lecture or thesis) and it is not under consideration for publication elsewhere. When the manuscript is accepted for publication in this journal, the authors agree to the automatic transfer of the copyright to the publisher.
Journal of Biotropika: Journal of Tropical Biology is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Permissions:
Authors wishing to include figures, tables, or text passages that have already been published elsewhere and by other authors are required to obtain permission from the copyright owner(s) for both the print and online format and to include evidence that such permission has been granted when submitting their papers. Any material received without such evidence will be assumed to originate from one of the authors.
Ethical matters:
Experiments with animals or involving human patients must have had prior approval from the appropriate ethics committee. A statement to this effect should be provided within the text at the appropriate place. Experiments involving plants or microorganisms taken from countries other than the author's own must have had the correct authorization for this exportation.