Karakter Komunitas Pohon Area Sekitar Sumber Mata Air Di Malang Raya, Jawa Timur

Authors

  • Akhmad Fathoni Universitas Negeri Malang - UM
  • Fatchur Rohman
  • Sulisetijono Sulisetijono

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.biotropika.2021.009.01.08

Keywords:

Karakter pohon, Mata air, Malang Raya.

Abstract

Area sekitar sumber mata air merupakan kawasan konservasi yang berfungsi sebagai habitat komunitas pohon tumbuh dan keberadaan pohon berdampak positif bagi keseimbangan ekosistem. Kondisi area sekitar sumber mata air di Malang saat ini sudah banyak beralih fungsi menjadi pemukiman dan pengembangan pariwisata. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu mengetahui kondisi komunitas pohon saat ini dengan melakukan analisis vegetasi yang bertujuan untuk melihat karakter komunitas pohon dan indek keanekaragaman pada kawasan sekitar mata air di Malang Raya Jawa Timur. Metode plot digunakan untuk mengambil data, dengan membagi area menjadi empat stasiun di lima sumber mata air berbeda, yaitu Petirtaan Yai Beji Sari Lowokwaru, Kota Malang; Sumber Sira Gondanglegi, Sumber Wendit Pakis, Sumber Waras Lawang, Kabupaten Malang; dan Sumber Cangar di Kota Batu. Setiap stasiun penelitian dibagi menjadi tiga titik plot hingga total 12 plot dalam satu lokasi penelitian. Pengambilan data dilakukan secara jelajah bebas dimulai dari tepi mata air hingga jarak maksimum ±50m mengelilingi titik mata air. Hasil dari penelitian ini diketahui komunitas pohon yang menjadi penciri sumber mata air dengan nilai INP yang bervariasi di setiap lokasi pengamatan. Berdasarkan INP tertinggi disimpulkan bahwa karakter komunitas pohon yang ditemukan antara lain (Myrta-Moraceae) di Petirtaan Yai Beji Sari; (Meliaceae) di Sumber Sira; (Areca-Meliaceae) di Sumber Wendit; (Melia-Poaceae) di Sumber Waras; dan (Araucariaceae) di Sumber Cangar. Berdasarkan indeks keanekaragaman H' nilai kategori tinggi terdapat di mata air Sumber Waras, sedangkan sumber mata air diamati lainnya memiliki nilai kategori sedang

References

Sutoyo (2010) Keanekaragaman hayati Indonesia. Buana Sains 10 (2): 101–106.

Naharuddin (2017) Komposisi dan struktur vegetasi dalam potensinya sebagai parameter hidrologi dan erosi. Jurnal Hutan Tropis 5 (2): 6–12.

Mulyadi MN, Novita E, Nurhayati N (2018) Kelayakan distribusi dan ketersediaan air bersih. J. Agroteknologi 12 (1): 15-28.

Pudjiharta A (2008) Pengaruh pengelolaan hutan pada hidrologi (influences of forest management on hydrology). Info Hutan V (2): 141–150.

Asdak C (2014) Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. Yogyakarta, Gajah Mada University Press.

Agustina L, Arisoesilaningsih E (2013) Variasi profil vegetasi pohon riparian di sekitar mata air dan saluran irigasi tersier di Kabupaten Malang. Biotropika 1 (3): 85–89.

Soejono (2011) Jenis Pohon di Sekitar Mata Air. Pasuruan, Upt Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi-Lipi.

Sofiah S, Fiqa AP (2010) Jenis-jenis pohon di sekitar mata air dataran tinggi dan rendah (Studi Kasus Kabupaten Malang). Ber. Penel. Hayati Edisi Khusus 4A: 1-3.

Susanti NE, Meviana I (2019) Nilai laju pelarutan batu gamping pada mata air Sumber Agung di Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) 4 (1): 51–59. doi:10.21067/jpig.v4i1.3091.

BPS Provinsi Jawa Timur (Badan Pusat Statistik) (2019) Provinsi Jawa Timur Dalam Angka 2019. Surabaya., BPS Provinsi Jawa Timur/BPS-Statistics of Jawa Timur Province.

Anggraini FD, Samadi, Warnadi (2013) Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kebutuhan Air Bersih Di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Provinsi Dki Jakarta. SPATIAL Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi 12 25–30.

Iswoyo B (2017) Laporan Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (Ikplhd) Kabupaten Malang Tahun 2016. Kabupaten Malang.

Sunarhadi RMA, Suharjo, Anna AN, Anwar BS (2015) Penentuan lebar sempadan sebagai kawasan lindung sungai di Kabupaten Sukoharjo. Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (Januari): 56–64.

Trimanto (2010) Diversitas pohon sekitar aliran mata air di kawasan Pulau Moyo Nusa Tenggara Barat. Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS 1–5.

Oosting HJ (1958) The study of plant communities, 2nd ed. San Fransisco, W.H. Freeman and Company.

Grossman DH, Faber-Langendoen D, Weakley AS et al. (2001) Terrestrial vegetation of the United States. Choice Rev Online. doi: 10.5860/choice.38- 5576

Nurjaman D, Kusmoro J, Santoso P (2017) Perbandingan struktur dan komposisi vegetasi kawasan Rajamantri dan Batumeja Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat. Jurnal Biodjati 2 (2): 167. doi:

15575/biodjati.v2i2.1304.

Hidayat M (2017) Analisis vegetasi dan keanekaragaman tumbuhan di kawasan manifestasi geotermal Ie Suum Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Biotik 5 (2): 114–124.

Ihsan M (2017) Asosiasi Cerbera manghas pada komunitas tumbuhan bawah di areal hijau Universitas Jambi. Bio-site 03 (1): 1–5.

Sugeng (2020) Petirtaan Bejisari. Kampung Panggung, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru RW 9. Kota Malang (ID)

Bappenas (2012) Budidaya Pertanian Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ). 1–16.

Sektiawan DA (2017) Laporan Utama Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. Surabaya, DIKPLHD Provinsi Jawa Timur.

Haryani TH, Ratnaningsih A, Nurhasanah et al. (2016) Praktikum Biologi 1. In: Modul 1. Organo Nutr. (Daun, Batang, dan Akar), 2nd ed. Tangerang Selatan, Universitas Terbuka, pp 1–39.

Setiawan A (2014) Studi awal perbanyakan vegetatif Nyawai (Ficus variegata) dengan metode stek. Informasi Teknis Vol. 15 (1): 21–29.

Pothasin P, Compton SG, Wangpakapattanawong P (2014) Riparian ficus tree communities: The distribution and abundance of riparian fig trees in Northern Thailand. PLoS One. doi: 10.1371/journal.pone.0108945

Dzakir (2020) Pengelola Sumber Sira 2019. Kabupaten Malang (ID), (BUMDes) Badan Usaha Milik Desa.

Mindawati N, Megawati (2013) Manual budidaya mahoni (Swietenia macrophylla King). Jakarta, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Indonesia.

Pangemanan, L., Komalig, C., Kaligis T (2008) Beberapa jenis palem yang berpotensi sebagai tanaman pengisi ruang terbuka hijau. Ekoton 8 (2): 49–52.

Raka IDN, Budiasa IM (2011) Daerah sekitar mata air pada lahan. Agrimeta: Jurnal pertanian berbasis keseimbangan ekosistem 1 (1): 11–21.

Singh AK, Kala S, Dubey SK et al. (2014) Evaluation of bamboo based conservation measures for rehabilitation of degraded Yamuna ravines. Indian Journal of Soil Conservation 42 (July): 80–84.

Sulistyani KF, Pandulu GD, Sipil ST et al. (2017) Pemetaan Lahan Daerah Irigasi Kritis di UPTD Pengairan Pujon Kabupaten Malang. Jurnal Reka Buana 2 (1): 1–10.

Wattimena CM., Pelupessy L, Selang (2016) Identifikasi Jenis hama tanaman damar (Agathis alba) di Hutan Lindung Sirimau Kota Ambon Provinsi Maluku. Agrologia 5 (2): 95–100.

Samin AN, Chairul, Mukhtar E (2016) Analisis vegetasi tumbuhan pantai pada kawasan wisata Pasir Jambak, Kota Padang. Jurnal Biocelebes 10 (2): 1978– 6417.

Mandala IPS (2016) Fasilitas penunjang wisata alam di cluster destinasi Abang Airawang, Kintamani, Bangli. Universitas Udayana 9–35.

Ahmad AR, Handayani V, Syarif RA et al. (2019) Mahoni (Swietenia mahagoni ( L.)Jacq) herbal untuk penyakit diabetes. Makassar, CV. Nas Media Pustaka Anggota IKAPI.

Setiawan B, Lahjie AM, Yusuf S, Ruslim Y (2019) Assessing the feasibility of forest plantation of native species: A case study of Agathis dammara and Eusideroxylon zwageri in Balikpapan, East Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas 20 (9): 2453–2461. doi:10.13057/biodiv/d2009.

Burn MJ, Mayle FE (2008) Palynological differentiation between genera of the Moraceae family and implications for Amazonian palaeoecology. Review of Palaeobotany and Palynology 149 (3–4): 187–201. doi: 10.1016/j.revpalbo.2007.12.003.

Pratiwi AD, Wardhana W, Putrika A (2021) Community structure of tree at three location points of Ciliwung riparian zone in Depok–South Jakarta. Journal of Physics: Conference Series 1725 012036. doi: 10.1088/1742-6596/1725/1/012036.

De Abreu RCR, Pena Rodrigues PJF (2010) Exotic tree Artocarpus heterophyllus (Moraceae) invades the Brazilian Atlantic Rainforest. Rodriguesia 61 (4): 677–688. doi:10.1590/2175-7860201061409.

Bando AH, Siahaan R, Langoy MLD (2016) Keanekaragaman vegetasi riparian di Sungai Tewalen, Minahasa Selatan - Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Sains 16 (1): 1–5.

Downloads

Published

2021-04-26

Issue

Section

Articles