Pengaruh Keberadaan Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) Terhadap Struktur Komunitas Alga Perifiton
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.biotropika.2020.008.03.07Keywords:
Kata kunci, Osteochilus hasselti, Struktur Komunitas, Alga PerifitonAbstract
Perifiton merupakan salah satu komponen penting bagi ekosistem air yang keberadaannya dipengaruhi banyak faktor, termasuk adanya predator. Ikan Nilem (Osteocilus hasselti) merupakan salah satu predator alami alga perifiton. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh keberadaan Ikan Nilem (O. hasselti) terhadap struktur komunitas perifiton yang ditumbuhkan pada substrat buatan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental terdiri atas empat perlakuan dengan kepadatan O. hasselti sebagai variabel bebasnya. Perlakuan tersebut meliputi perlakuan P1 (dua ikan), perlakuan P2 (empat ikan), perlakuan P3 (delapan ikan), serta perlakuan tanpa ikan sebagai kontrol. Starter perifiton berasal dari danau Rawa Pening, diambil menggunakan plankton net, sedangkan ikan Nilem (O. hasselti) diperoleh dari penjual benih ikan di Salatiga. Data yang diambil meliputi jumlah jenis, jumlah individu tiap jenis, serta identifikasi jenis perifiton dalam sampel substrat. Data tersebut kemudian digunakan untuk menganalisis struktur komunitas perifiton berdasarkan indeks keanekaragaman spesies (H’), indeks keseragaman (e), kepadatan (J1), indeks dominansi (c), serta kekayaan spesies. Hasil perhitungan setiap indeks kemudian dianalisis dengan uji two-way Anova untuk mengetahui signifikansinya. Hasil analisis two way anova menunjukan bahwa jumlah ikan berpengaruh terhadap indeks keanekaragaman alga perifiton dengan nilai rata-rata H’ perlakuan adalah 0,15 dibandingkan dengan H’ kontrol yaitu 0,62. Selain itu, jumlah hari berpengaruh terhadap indeks keseragaman dengan nilai rata-rata e perlakuan 0,18 dan nilai e kontrol adalah 0,39. Sehingga disimpulkan bahwa ikan Nilem (O.hasselti) berpengaruh terhadap struktur komunitas alga perifiton pada substrat buatan, yaitu menyebabkan keanekaragaman rendah. Sejalan dengan hal tersebut, pengamatan hari ke-7 menunjukkan bahwa keberadaan ikan Nilem (O. hassellti) menyebabkan adanya dominasi oleh Trachelomonas sp dan Strombomonas sp.
References
Abwao, J.O., P. N. Boera, J. M. Munguti, P. S. Orina, E. O. Ogello. 2014. The potential of periphyton based aquaculture for nile tilapia (Oreochromis niloticus L.) production a review. International Journal of Fisheries and Aquatic Studies 2014, 2(1): 147â€152.
Sawestri, S., Dwi. A. 2015. Status Kualitas Sungai Musi Bagian Hilir Ditinjau dari Komunitas Perifiton. Seminar Nasional Perikanan Indonesia. 19-20 November 2015. STP Jakarta.
Juanda, M., Hijriah, dan Y. Hala. 2013. Identifikasi Perifiton Sebagai Penentu Kualitas Air pada Tambak Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Buonature. 14(1) : 16-24.
Awal, J., Tantu, H., Tenriawaru, E.P. 2014. Identifikasi Alga (Alage) Sebagai Bioindikator Tingkat Pencemaran di Sungai Laasi Kabupaten Luwu. Jurnal Dinamika, 05(2) : 21-34.
Andriansyah., Tri. R. S., Irwan. L. Kualitas Perairan Kanal Jawi dan Sungai Raya Dalam Kota Pontianak Ditinjau dari Struktur Komunitas Mikroalga Perifitik. Jurnal Protobiont, 3(1) : 61-70.
Ekawati, D., Sri. A., Yayat. D. 2011. Studi Kebiasaan Makan Ikan Nilem (Osteochilus Hasselti) yang Dipelihara pada Karamba Jaring Apung di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat. Jurnal Akuatika, 2(1): 1-12.
Sachlan, M. 1982. Planktonologi. Semarang: Fakultas Peternakan dan Perikanan UNDIP.
Tjitrosoepomo. 1994. Jenis Algae dalamPengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. Jakarta: Puslitbang Oseanologi LIPI.
Sulisetijono. 2009. Bahan Serahan Alga. Malang: UIN Malang.
Sulastri. 2018. Fitoplankton Danau-Danau di Pulau Jawa. Jakarta: LIPI Press.
Suwartimah, K., Widianingsih, W., Hartati, R. & Wulandari, S.Y., 2012. Komposisi Jenis dan Kelimpahan Diatom Bentik di Muara Sungai Comal Baru Pemalang. Ilmu Kelautan: Indonesian Journal of Marine Sciences, 16(1):16-23.
Nahlunnisa, H., Ervizal. A.M. Z., Dan. Y. S. 2016. Keanekaragaman Spesies Tumbuhan di Areal Nilai Konservasi Tinggi (NKT) Perkebunan Kelapa Sawit Provinsi Riau. Media Konservasi, 21(1) : 91-98.
Odum, E. P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiga.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Insafitri. 2010. Keankearagaman, Keseragaman, dan Dominansi Bivalvia di Area Buangan Lumpur Lapindo Muara Sungai Porong. Jurnal Kelautan, 3(1) : 54 – 59.
Setiawati, S. D., Rosa. D. P. 2017. Studi Makanan dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochormis niloticus) di Rawa Biru Distrik Sota Kabupaten Merauke Jurnal Fisherina Vol.1, No.1
Satino., Sudarsono., Wita. S. 2012. Struktur Komunitas Fitoplankton Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan″Telaga″ Di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalis ke-48 Universitas Negeri Yogyakarta. 11-12 Mei 2012. LPPM – UNY.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright and Attribution:
Articles in Biotropika: Journal of Tropical Biology are under Creative Commons Attribution-NonCommercial (CC-BY-NC) copyright. The work has not been published before (except in the form of an abstract or part of a published lecture or thesis) and it is not under consideration for publication elsewhere. When the manuscript is accepted for publication in this journal, the authors agree to the automatic transfer of the copyright to the publisher.
Journal of Biotropika: Journal of Tropical Biology is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International (CC BY-NC 4.0).
Permissions:
Authors wishing to include figures, tables, or text passages that have already been published elsewhere and by other authors are required to obtain permission from the copyright owner(s) for both the print and online format and to include evidence that such permission has been granted when submitting their papers. Any material received without such evidence will be assumed to originate from one of the authors.
Ethical matters:
Experiments with animals or involving human patients must have had prior approval from the appropriate ethics committee. A statement to this effect should be provided within the text at the appropriate place. Experiments involving plants or microorganisms taken from countries other than the author's own must have had the correct authorization for this exportation.