Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Masyarakat Komunitas Hindu Desa Jagaraga, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.biotropika.2019.007.03.5Keywords:
Kata kunci, etnobotani, Lombok, tumbuhan obatAbstract
Masyarakat Hindu di Desa Jagaraga di Kabupaten Lombok Barat merupakan komunitas yang masih melakukan pengobatan tradisional menggunakan tumbuh-tumbuhan. Hal-hal terkait kearifan lokal pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat perlu digali sebelum tergeser oleh perubahan yang selalu dinamis di masyarakat, salah satunya melalui kajian etnobotani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan obat dan manfaatnya, mengetahui signifikansi kultural jenis-jenis tumbuhan obat bagi masyarakat setempat, serta kearifan lokal masyarakat terkait pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat-obatan. Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif didasarkan atas perhitungan Reported Use (RU), Index of Cultural Significance (ICS), dan Fidelity Level (FL) masing-masing jenis tumbuhan obat. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan pemilihan narasumber berdasarkan metode purposive sampling dan snowball sampling. Penelitian dilakukan pada lima dusun yang merupakan komunitas Hindu di Desa Jagaraga, Lombok Barat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 21 spesies yang tergolong dalam 17 famili dan 20 genus. Lima jenis dengan nilai IC) tertinggi berturut-turut adalah Jatropha curcas L., Curcuma longa L., Kaempferia galanga L., Allium cepa L., dan Musa paradisiaca L. Secara umum, terdapat berbagai nilai kearifan lokal masyarakat terkait dengan pemanfaatan, pengelolaan, dan pemeliharaan jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat, dimana hal ini berkontribusi pada kelestarian tumbuhan dan lingkungan di sekitar wilayah kajian.
Â
Â
References
Lesmana H, Alfianur PA, Utami Y, Retnowati, Darni (2018) Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Tidung Kota Tarakan: Study Kualitatif Kearifan Lokal Bidang Kesehatan. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan 16(1).
Rohyani IS, Aryanti E, Suripto (2015) Kandungan Fitokimia Beberapa Jenis
Tumbuhan Lokal yang sering dimanfaatkan sebagai Bahan Baku Obat
di Pulau Lombok. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia Vol. 1, pp. 389-390.
Kuntorini EM (2005) Botani Ekonomi Suku Zingiberaceae sebagai Obat Tradisional oleh Masyarakat di Kotamadya Banjarbaru. Bioscientiae 2(1).
Ibrahim AT, Sukenti K, Wirasisya DG (2019) Uji Potensi Antimikroba Ekstrak Metanol Daun Kastuba (Euphorbia pulcherrima Willd.). Natural B 5(1).
Yamin M, Burhanudin, Jamaluddin, Nasruddin (2018) Pengobatan dan Obat Tradisional Suku Sasak di Lombok. Jurnal Biologi Tropis 18 (1).
Cotton CM (1996) Ethnobotany: Principles and applications. John Wiley & Sons, England.
Endraswara S (2006) Metodologi penelitian kebudayaan. Gadjah Mada University Press,Yogyakarta.
Martin GJ (2007) Ethnobotany: a methods manual. Earthscan, London.
Hoffman B, Gallaher T (2007) Importance indices in ethnobotany. Ethnobotany Research & Application 5: 201-218.
Yulianti D. (2014) Etnobotani Tumbuhan Perkarangan sebagai Obat Tradisional Masyarakat Suku Serawai Kelurahan Dusun Baru Kabupaten Seluma Bengkulu dalam Pengembangan Sumber Belajar Biologi SMA. Skripsi. Universitas Bengkulu.
Cavalera C (2016) Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Di Gedangan -Karangrejo, Tulungagung Sebagai Media Konservasi Ex-Situ Tumbuhan Berkhasiat Obat. Skripsi diterbitkan. (http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.06.0018.pdf). Universitas Nusantara PGRI Kediri. Diakses: 15 September 2019.
Leisha A (2017) Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan sebagai Buku Referensi di SMA. Jurusan Biologi Fmipa. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP-PGRI) Lubuklinggau.
Novianti (2014) Kajian Etnofarmakognosi Dan Etnofarmakologi Penggunaan Tumbuhan Obat di Desa Cisangkal Kecamatan Cihurip Kabupaten Garut. Farmako Bahari. 5 (2), 1-19.
Kandowangko (NY), Solang M, Ahmad J (2011) Kajian Etnobotani Tanaman Obat oleh Masyarakat Kabupaten Bonebolango Provinsi Gorontalo. Laporan Penelitian Etnobotani Tanaman Obat. Jurusan Biologi FMIPA. Universitas Negeri Gorontalo.
Assaat LD (2011) Fraksinasi Senyawa Aktif Minyak Atsiri Kencur
(Kaempferia galanga, Linn) sebagai Pelangsing Aromaterapi
in Vivo. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Muchtaridi (2017) Penelitian Pengembangan Minyak Atsiri sebagai Aromaterapi dan Potensinya sebagai Produk Sediaan Farmasi. J. Tek. Pert. 17(3).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright and Attribution:
Articles in Biotropika: Journal of Tropical Biology are under Creative Commons Attribution (CC-BY-SA) copyright. The work has not been published before (except in the form of an abstract or part of a published lecture or thesis) and it is not under consideration for publication elsewhere. When the manuscript is accepted for publication in this journal, the authors agree to the automatic transfer of the copyright to the publisher.
Journal of Biotropika: Journal of Tropical Biology is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Permissions:
Authors wishing to include figures, tables, or text passages that have already been published elsewhere and by other authors are required to obtain permission from the copyright owner(s) for both the print and online format and to include evidence that such permission has been granted when submitting their papers. Any material received without such evidence will be assumed to originate from one of the authors.
Ethical matters:
Experiments with animals or involving human patients must have had prior approval from the appropriate ethics committee. A statement to this effect should be provided within the text at the appropriate place. Experiments involving plants or microorganisms taken from countries other than the author's own must have had the correct authorization for this exportation.