Pengaruh Aplikasi Cendawan Mikoriza dan Perlakuan Pemberian Air terhadap Peningkatan Kadar Asiatikosida Tanaman Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban)

Authors

  • Roni Ramadhan
  • Ellis Nihayati
  • Sitawati Sitawati

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.biotropika.2017.005.03.13

Abstract

Tanaman pegagan memiliki salah satu kandungan bahan aktif penting yaitu asiatikosida. Salahsatu cara untuk meningkatkan kadar asiatikosida tanaman pegagan adalah dengan aplikasi cekaman air dan cendawan mikoriza. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh cendawan mikoriza dan cekaman air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pegagan untuk meningkatkan kadar asiatikosida. Penelitian secara faktorial dengan rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah 3 taraf dosis cendawan mikoriza yaitu tanpa cendawan mikoriza, 15 g polibag-1 cendawan mikoriza dan 30 g polibag-1 cendawan mikoriza. Faktor kedua adalah 4 taraf perlakuan cekaman air yaitu 100%, 75%, 50% dan 25% kapasitas lapang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara cendawan mikoriza dengan perlakuan cekaman air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pegagan dalam meningkatkan kadar asiatikosida. Pada tingkat cekaman air 25% kapasitas lapang, perlakuan cendawan mikoriza 15 g polibag-1 dan cendawan mikoriza 30 g polibag-1 menghasilkan jumlah daun per rumpun, luas daun per rumpun, panjang tangkai daun per rumpun, panjang akar per rumpun, rasio tajuk akar dan kadar asiatikosida yang nyata lebih tinggi dibandingkan tanpa pemberian cendawan mikoriza. Pada perlakuan cendawan mikoriza 30 g polibag-1 dengan tingkat cekaman air 50% kapasitas lapang menunjukkan nilai kadar asiatikosida yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa perlakuan cendawan mikoriza, namun tidak berbeda dengan perlakuan cendawan mikoriza 15 g polibag-1.

References

Badan Pusat Statistik. 2012. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Ekspor 2010-2011. Jilid I. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Djazuli, M. 2011. Pengaruh Pupuk P dan Mikoriza terhadap Produksi dan Mutu Simplisia Purwoceng. Bul. Littro. 22 (2): 147 – 156.

Rahardjo, M., R. SMD, R. Fathan dan Sudiarto. 1999. Pengaruh Cekaman Air terhadap Mutu Simplisia Pegagan (Centella asiatica L.). J. Littri. 5 (3): 92 – 97.

Hazzoumi, Z., Y. Moustakime, E. Elharchli, and K. A. Joutei. 2015. Effect of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) and Water Stress on Growth, Phenolic Compound, Glandular Hairs, and Yield of Essential Oil in Basil (Ocimum gratissimum L.). Chemical and Biological Technologies in Agriculture. 2: 1-11.

Kapoor, R., H. Evelin, P. Mathur and B. Giri. 2013. Arbuscular Mycorrhiza: Approaches for Abiotic Stress Tolerance in Crop Plants for Sustainable Agriulture. Tuteja, N. and S. S. Gill (eds). 2013. Plant Acclimation to Environmental Stress. Springer. p 359 – 399.

Sastrahidayat, I. R. 2011. Rekayasa Pupuk Hayati Mikoriza dalam Meningkatkan Produksi Pertanian. Universitas Brawijaya.

Hartoyo, B. 2012. Efektivitas Fungi Mikoriza Arbuskula pada Penggunaan Pupuk Fosfor Alami dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan, Biomassa dan Produksi Asiatikosida Pegagan (Centella asiatica L. Urban) di Andosol. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Nusantara, A. D., R. Y. H. Bertham dan I. Mansur. 2012. Bekerja dengan Fungi Mikoriza Arbuskula. Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology.

Downloads

Published

2017-12-08

Issue

Section

Articles