Sebaran Jenis Tumbuhan Mangrove Di Teluk Buo Bungus Padang Indonesia

Authors

  • Rizki Rizki Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
  • Irma Leilani

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.biotropika.2020.008.01.01

Keywords:

Mangrove, Sebaran Tumbuhan, Tekstur tanah, Zonasi

Abstract

Hutan mangrove memiliki tipe dan jenis vegetasi yang berbeda sesuai dengan kondisi zonasi yang berhubungan dengan faktor fisika-kimia lingkungan, di antara faktor yang menyebabkan perbedaan vegetasi tersebut adalah jenis tanah dan pasang surut air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebaran tumbuhan mangrove berdasarkan tekstur tanah dan kondisi pasang surut yang terdapat di hutan mangrove Teluk Buo Bungus Padang. Penelitian ini dilakukan dengan pembuatan dua transek penelitian yang tegak lurus dari zona depan tumbuhan mangrove sampai ke zona transisi. Ukuran plot 10x10 meter dibuat tegak lurus mengikuti transek yang telah dibuat. Selanjutnya identifikasi jenis dilakukan pada semua tumbuhan yang ditemukan pada masing-masing plot baik dalam bentuk pohon, pohon muda (sapling), anakan pohon (seedling) dan tumbuhan penutup tanah. Untuk menentukan tinggi pasang dan surut air laut digunakan pancang yang telah dibalut dengan kertas krep sedangkan untuk analisis tekstur tanah dilakukan pengambilan sampel tanah di lakuan pada setiap plot masing-masing plot diambil tiga titik. Hasil penelitian diketahui bahwa sebaran tumbuhan terbanyak ditemukan pada tanah lempung berpasir yaitu delapan jenis, pada 21 plot penelitian. Sebaran tumbuhan terkecil terdapat pada tekstur tanah liat, hanya dua jenis yang mampu hidup pada tekstur tanah ini yaitu Rhizophora apiculata dan Sonneratia caseolaris

Author Biography

Rizki Rizki, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura

References

Primavera, J. H., Friess, D. A., Van Lavieren, H., & Lee, S. Y. (2019). The Mangrove Ecosystem. In World Seas: an Environmental Evaluation (pp. 1-34). Academic Press.

Giesen, W., Wulffraat, S., Zieren, M., & Scholten, L. (2007). Mangrove guidebook for Southeast Asia. Mangrove guidebook for Southeast Asia.

Kordi, K. G. (2012). Ekosistem Mangrove Potensi, Fungsi, dan Pengelolaan. Rineka Cipta: Jakarta.

Polidoro, B. A., Carpenter, K. E., Collins, L., Duke, N. C., Ellison, A. M., Ellison, J. C., ... & Livingstone, S. R. (2010). The loss of species: mangrove extinction risk and geographic areas of global concern. PloS one, 5(4), e10095.

Setyawan, A. D., & dan Sutarno, A. S. (2002). Biodiversitas Genetik, Spesies, dan Ekosistem Mangrove di Jawa. Kelompok Kerja Biodiversitas Universitas Sebelas Maret. Surakarta, Hal, 3-9.

Kurniawan, H. (2012). Agihan Jenis Tumbuhan dan Hubungannya dengan Pasang Surut di Hutan Mangrove Mangguan Kota Pariaman. Skripsi Sarjana Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang.

Nybakken, J. W., & Eidman, H. M. (1998). Biologi laut: satu pendekatan ekologis. Gramedia.

Bengen, D. G. (2001). Pengenalan dan pengelolaan ekosistem mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. IPB, Bogor.

Rizki, R., & Leilani, I. (2018). Etnofarmakologi Tumbuhan Familia Rhizophoraceae oleh Masyarakat di Indonesia. Jurnal Bioconcetta, 3(1).

Kamal, E. (2008). Ekologi Hutan Bakau. Universitas Bung Hatta Press: Padang.

Pramudji. (2002). Eksploitasi hutan mangrove di Indonesia: dampak dan upaya penanggulangannya. Osena, XXVII, nomor 3.hal 11-17

Rizki, R., & Novi, N. (2017). Respon Pertumbuhan Bibit Mangrove Rhizophora Apiculata B1 pada Media Tanah Topsoil. Jurnal Bioconcetta, 3(2).

Tarigan, M.S., (2008). Sebaran dan Luas Hutan Mangrove di wilayah Pesisir Teluk Pising Utara Pulau Kabaena Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Makara Sains, Vol 12 No. 2. November 2008: 108-112.

Purnobasuki, H. (2005). Tinjauan Perspektif Hutan Mangrove. Airlangga University Press: Surabaya.

Noor, Y.R., M, Khazali., dan I. N. N , Suryadiputra. (2006). Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP : Bogor.

Kusmana, C., Sri, W., Iwan, H., Prijanto, P., Cahyo, W., Tatang, T., Adi, T., Yunesfi., dan Hamzah. (2003). Teknik Rehabillitasi Mangrove. Fakultas Kehutanan Institut Bogor: Bogor

Huda, N. (2008). Strategi Kebijakan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di Wilayah Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro: Semarang

Hardjowigeno, S. (1986). “Status Pengetahuan Tanah-Tanah Mangrove di Indonesiaâ€. Seminar III Ekosistem Mangrove. Denpasar, Bali, 5-8 Agustus 1986: 159.

Bengen, D.G. (2001). Ekosistem dan Sumber daya Alam Pesisir dan Laut. Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Saparinto, C. (2007). Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Dahara Prize: Semarang.

Boeadi, (1978). “Hutan Bakau di Pulau Dua (Teluk Banten, Jawa Barat)â€. Seminar Ekosistem Hutan Mangrove, Jakarta, 27 Februari-1 Maret 1978: 70.

Downloads

Published

2020-05-04

Issue

Section

Articles