Kualitas Diversitas, Struktur Vegetasi di Area Hutan Sekunder dan Beberapa Agroforestri di Kawasan Wana Wisata Rawa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi

Authors

  • Aris Candra Gunanjar Jurusan Biologi Fakultas MIPA
  • Muhammad Khalid Faruq
  • Yandha Carbela Putra
  • Muhammad Yusuf
  • Endang Arisoesilaningsih

Abstract

Wana Wisata Rawa Bayu Banyuwangi merupakan bagian dari Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Rogojampi petak 8 Hutan Songgon, KPH Banyuwangi Barat. Masyarakat terlibat dalam pengelolaan hutan di sekitar wana wisata menggunakan sistem Hutan Kemasyarakatan (HKM) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa melupakan upaya konservasi lahan. Di kawasan wana wisata ini terdapat dua jenis HKM yaitu agroforestri sederhana (AFS) dan kompleks (AFK). Namun, hingga saat ini belum pernah ada publikasi tentang perbedaan kualitas diversitas dan struktur vegetasi di dua agroforestri asal hutan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis vegetasi untuk membandingkan kualitas diversitas dan struktur vegetasi antara dua agroforestri tersebut dengan hutan sekunder (HS), karakter tiap lokasi dan morfologi spesies dominan, serta survey sosial untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan masyarakat terhadap berbagai jenis dan manfaat tumbuhan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat variasi spasial pada struktur dan kualitas diversitas di masing-masing lokasi. Taxa richness dan H’ pancang, tiang, dan pohon pada HS lebih tinggi dibandingkan AFK maupun AFS, kecuali pada semai. Masing-masing lokasi memiliki keunikan dan karakter morfologi yang berbeda-beda. Masyarakat  mengenal  jenis-jenis tumbuhan di agroforestri dan hutan sekunder, serta ada beberapa masyarakat yang mengetahui jenis-jenis tumbuhan lokal, serta mengetahui manfaatnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

References

Ardhana, I PutuGede. 2011. Teknik Agroforestry Di Areal Hutan Kemasyarakatan Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. Vol. 16: 81-90.

Connell, J.H., Slatyer, R.O., 1977. Mechanisms of succession in natural communities and their role in community stability and organization. Am. Nat. 111, 1119- 1144.

Hamzah, Z. Dan A. Anwar. 1979. Pengaruh Konversi Tegakan dengan Pinus merkusii terhadap Komposisi tumbuhan Bawah. Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.

Mueller, Dieter and Dombois Heinz Ellenberg. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. John Wiley & Sons,

Inc. Canda Hal: 45-66.

Stohlgren, T.J, M.B. Falkner and L.D Schell. 1995. A modified-Whittaker Nested Vegetation Sampling Method. Journal of Vegetation. Kluwer Academic Publishers. USA. 117:113- 121.

Perrings C. (2005). Mitigation and adaptation strategies for the control of biological invasions. Ecological Economics 52 (3), 315

Downloads

Published

2016-12-30

Issue

Section

Articles