Struktur Embrio Porang (Amorphophallus muelleri Blume) dari Berbagai Variasi Ukuran Biji

Authors

  • Dita Fitriana Kusuma Dewi Brawijaya University
  • Rodiyati Azrianingsih
  • Serafinah Indriyani

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi dan penyebaran embrio pada berbagai ukuran biji porang, mengetahui pengaruh ukuran (kriteria) biji terhadap ukuran embrio, dan mengetahui ukuran biji yang paling baik sebagai bibit porang. Metode yang dilakukan meliputi, pengambilan sampel biji porang dari tongkol yang berasal dari lapang (Desa Rejosari Kecamatan Bantur) berumur 32 minggu, pengukuran berat biji porang, pengamatan anatomi embrio biji porang, pengukuran panjang dan lebar embrio porang, dan analisis data. Biji porang diklasifikasikan menjadi tiga kriteria, yakni besar (0,2 < x ≤ 0,3 g), sedang (0,1 < x ≤ 0,2 g), dan kecil (0,01 < x ≤ 0,1 g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa embrio porang pada berbagai ukuran biji berada pada posisi atau bagian proksimal dari biji porang, bukan pada bagian distal dari biji porang. Uji ANOVA yang dilakukan menunjukkan bahwa ukuran biji tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap ukuran embrio (panjang x lebar). Biji berukuran besar mempunyai rata-rata panjang embrio tertinggi, yakni sebesar 1,0±0,8 mm sedangkan biji berukuran sedang mempunyai rata-rata lebar embrio tertinggi, yakni sebesar 0,7±0,4 mm. Biji poliembrio menunjukkan persentase sebesar 17,65±1,64 % dengan penyebaran embrio secara mengelompok atau berdekatan antara embrio satu dengan embrio lainnya. Biji berukuran sedang mempunyai potensi viabilitas tertinggi dalam perkecambahan karena menunjukkan biji poliembrio sebesar 38,46±17,55 % dan tidak ada biji yang tidak mengandung embrio (00,00±00,00 %).

 

Kata kunci: Anatomi, biji porang, embrio, porang

References

Jansen, P. C. M., Van der Wilk & W. L. A Hetterscheid. 1996. Amorphophallus Blume ex decaisne. Dalam M. Flach dan F. Rumawas. PROSEA. Plant Resources of South-East Asia No. 9 Plant Yielding Non-seed Carbohydrates. Backhuys Publishers. Leiden. 45-50.

Hidayat, R., Dewanti & Hartojo. 2012. Mengenal karakter, manfaat, dan budidaya tanaman porang (Amorphopallus oncophyllus P.). UPN Jatim Press. Surabaya.

Porang Research Center. 2013. Budidaya dan pengembangan porang (Amorphophallus muelleri Blume) sebagai salah satu potensi bahan baku lokal. Pusat Penelitian dan Pengembangan Porang Indonesia Universitas Brawijaya. Malang.

Gusmalawati, D. 2013. Struktur perkembangan organ generatif dan daya tumbuh biji porang (Amorphophallus muelleri Blume). Tesis. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Brawijaya. Malang.

Turhadi. 2015. Uji daya tumbuh dan struktur anatomi tunas porang (Amorphophallus muelleri Blume) dari berbagai variasi potongan biji. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang.

Soeseno, O. H. 1975. Pembiakan vegetatif. Bagian penerbitan Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Haryadi, D., L. Setyaningsih & Ombo, S. 2006. Pengaruh ukuran benih terhadap perkecambahan benih Gmelina arborea (Gmelina arborea. L) asal kebun percobaan Cikampek dan Nagrak. Jurnal Nusa Sylva. 6 (1): 10-16.

Goldsworthy, P. R & Fisher, N. M. 1992. Fisiologi tanaman budidaya tropik. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.

Cut N. I, A. Ihsan Hereri & L. Budiarti. 2013. Kajian warna buah dan ukuran benih terhadap viabilitas benih kopi Arabika (Coffea arabica L.) varietas Gayo 1. Jurnal Floratek. 8: 110-117.

Azmi, C. 2006. Pembentukan buah dan viabilitas benih suweg Amorphophallus paeoniifolius (Dennst) Nicolson) dari penyerbukan silang buatan koleksi plasma nutfah kebun percobaan cikabayan. Skripsi. Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih. Institut Pertanian Bogor.

Downloads

Published

2015-08-24

Issue

Section

Articles