Studi Ekstrak Metanol Biji Mahoni terhadap MDA Serum Tikus Putih Pasca Induksi MLD-STZ

Authors

  • Putri Puspitasari Brawijaya University
  • Agung Pramana Warih Mahendra
  • Aulanni'am Aulanni'am

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah melebihi batas normal atau hiperglikemia. Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan  masyarakat untuk pengobatan DM adalah  tanaman mahoni (Swietenia mahagoni). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan penyakit ini adalah bijinya. Namun potensi dari  ekstrak metanol biji mahoni belum banyak diketahui. Pada penelitian ini menggunakan tikus model DM dengan induksi MLD-STZ (Multiple Low Dose-Streptozotocin). Tikus dikelompokkan dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan  kelompok  terapi 100, 250 dan 400 mg/KgBB yang sebelumnya telah diinduksi MLD-STZ. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pembuatan tikus DM dengan injeksi MLD-STZ secara intraperitonial, pamberian terapi ekstrak metanol biji mahoni secara oral, uji kadar MDA serum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar MDA (Malonialdehide) serum yang didapatkan berdasarkan kelompok, yaitu 3,126; 10,245; 9,245; 7,203; 4,677 µg/ml. Dosis optimum untuk menurunkan kadar MDA adalah 400 mg/KgBB. Pemberian terapi ekstrak metanol biji mahoni mampu menurunkan kadar MDA serum tikus putih pasca induksi MLD-STZ.

 

Kata Kunci: diabetes mellitus, MDA, MLD-STZ, pankreas

References

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Ranking ke-4 Di Dunia. http://www.depkes.go.id.

Soegondo, Sidartawan. 2005. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkini, Dalam: Subekti, Imam, et al. 2005. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : FKUI.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Melitus Di Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang. http://www.deokes.go.id2012.html.

Maulana,M. 2008. Mengenal Diabetes Mellitus : Panduan Praktis Menangani Kencing Manis. Jogjakarta:Katahati.

Halliwel B dan JM. Gutteridge. 1999. Free radicals, reactive species and toxicology. Dalam: Free radicals in biology and medicine Third edition. New York: Oxford University Press: 547-550.

Lukiati, B, Aulanni’am, & Win Darmanto. 2012. Profil Distribusi iNOS dan Kadar NO Pankreas Tikus Diabetes Mellitus Hasil Induksi MLD-STZ Pasca Pemperian Ekstrak Etanol Temugiring (Curcuma heyneana). Jur. Kedokteran Hewan, 6 (2).

Hussain, H.E.M. 2002. Reverse of diabetic retinopathy in streptozotocin induced diabetic rats using tradisional Indian anti diabetic plan Azadirachta indika (L). Indian J. Clin. Biochem. 17:115-123.

Szkudelski, k. Szkudelska. 2001. Streptozotocin Induces Lipolysis in Rat Adipocytes in Vitro. Department of Animal Physiology and Biochemistry, University of Agriculture, Poznań, Poland. Physiol. Res.51: 255-259.

Yuniastuti A. 2008. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Downloads

Published

2018-07-13

Issue

Section

Articles